Ini judul diilhami oleh pertanyaan Neng Ratna beberapa waktu yang lalu. Kenapa banyak lowongan tetapi masih banyak pengangguran ya? Berikut aku sarikan beberapa penyebab banyaknya pengangguran dalam lautan lowongan di Republik ini:
1. Formalitas
Masih banyak perusahaan atau instansi di negeri ini yang mensyaratkan hal-hal formal sebagai salah satu persyaratan mutlak untuk diterima sebagai karyawan mereka. Contoh, untuk menjadi seorang R & D Staf pada perusahaan Kapal, dimana dibutuhkan orang yang bisa mengoperasikan corel, autocad, photoshop sampai 3D max, maka bagi pelamar harus memiliki sertifikat atas aplikasi-aplikasi tersebut, tidak cukup dengan test kemampuan langsung. Bahasa kerennya, angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh dunia kerja. So, bagi pelamar yang tidak bisa menunjukkan sertifikat-sertifikat yang hanya berupa lembaran-lembaran kertas tersebut jangan harap lolos seleksi administrasi (pengalaman pribadi nich....).
2. Gengsi
Faktor yang satu ini banyak masukan yang aku dapatkan dari artikel maupun komentar lisan kawan-kawan. Contoh: kawanku yang lulusan SMU dan sudah 5 tahun numpang idup di rumah ortunya tidak mau menerima tawaran untukmenjadi sales keliling dengan alasan malu kalo ketemu teman pas jualan. Ini kan aneh, malahan dia bilang kalo kerja kantoran meskipun jadi OB dia mau. Siapa yang mau nerima loe..........
3. Salary rendah
Banyak perusahaan baik di pusat maupun di daerah yang sampai sekarang menggaji buruh/karyawannya di bawah UMR. Ditambah sistem kontrak dan dipangkasnya beberapa fasilitas, seperti asuransi kesehatan membuat banyak karyawan yang hitung-hitungan, dan ujungnya besar pasak daripada tiang. So, mereka memilih untuk mencari alternatif pekerjaan lain, dan hasilnya sampai sekarang gak dapet-dapet, nganggur dech.....
4. Sistem
Ingat.....!!! UUD 1945 kita sangat sosialis banget, di mana kesejahteraan rakyat dijamin oleh negara. Tetapi kenyataanya praktek ekonomi kita sangat kapitalis, sangat berpihak pada pemilik modal dan pengusaha. Ekonomi kapitalis akan mengurangi operasional mereka dengan meminimalkan jumlah karyawan dan memaksimalkan pendapatan dengan teknologi. Sebaliknya ekonomi kerakyatan akan lebih banyak memberikan peluang kerja bagi komunitas menengah ke bawah (dalam Orba disebut padat karya). Jadi kalau ingin menambah lapangan kerja bukan dengan memberikan Dana BLBI, tetapi dengan menghidupkan sektor menengah kebawah......
Aku kira 4 sebab itu sudah mewakili banyak pertanyaan mengapa banyak lowongan tetapi masih banyakpengangguran pula. Jika Anda setuju, saya usulkan APBN dan APBD sebaiknya lebih banyak dialokasikan untuk Program Pemberdayaan Masyarakat yang di dalamnya dimasukkan kegiatan ekonomi mikro (dalam skala kecil tetapi merata).
Banyak Lowongan Banyak Pengangguran
Rabu, 08 April 2009Diposting oleh admin di 12.19
Label: Artikel, pemberdayaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
8 komentar:
setuju, pemebrdayaan masyarakat
sistem...apa bener mas...? yang lain gimana... setujukah sistem masalahnya...?
pengangguran bukan akar masalah tetapi hanya dampak yang ditimbulkan. kawan-kawan jangan hanya melihat sesuatu yang tampak di permukaan. masalah utama atau akar masalahnya lah yang harus dicermati....
bener banget tuh....
yang bikin banyak pengangguran itu karna perusahaan bikin sistem kotrak buat karyawan, tus klo kontraknya abis gak di perpanjang lagi..
yebelin banget kan...
kita para karyawan jadi kerjanya gak pasti
kayaknya kita harus think smart and be creative deh masalah mengatasi pengangguran,, bnr gak seh?
kayaknya saya lebih setuju dgn aalil,kita harus lebih kreatif,ya contohnya dengan ngikut om google adsense, itung2 buat nambah uang saku....
pencari kerja susah mencari kerja karena perusahaan susah mencari pekerja yang mereka butuhkan..
kalo yg karena gengsi emang bener banyak jg tuch,,mereka lbh milih melarat! pdhl kalo halal ngapain musti malu???
Posting Komentar